A short poem.
.
Netra yang keunguan itu,
dan tukar pandang yang sering kita lakukan,
Apakah ada makna dibaliknya?
Apakah bisa jika ku artikan secara harfiah
Bahwa mungkin sebuah pertanda dari rasa gundah
Adanya rasa yang timbulkan resah
Ucaplah, jika memang dirasanya ini bodoh.
Bodoh jika ada harap lain dari sekedar usapan di kepala
Dibalik tatapan itu, dibalik ucapan dan gerak bibirmu yang selalu kuperhatikan
Layaknya kisah remaja jatuh cinta amatiran.
Jika memang tidak bisa, dan bukan begitu maunya semesta,
Maka beritahu lah, cara untuk mematikan api yang tengah membara
Agar bisa hati ini melepas semua yang seharusnya tidak pernah bersemayam disana
Setidaknya, buatlah rasa benci agar dapat mengalahkan besarnya cinta
Nantinya, jika dirasa sudah cukup pijak langkahmu menuntunku,
Buatlah janji untuk membawa kenangan yang terus mengganggu
Jalannya kau dan aku, yang tidak akan pernah bisa menyatu.
Netra yang keunguan itu,
dan tukar pandang yang sering kita lakukan,
Apakah bisa jika kita paksakan?
…
